Permasalahan dan Rekomendasi masalah Pertanian di masing-masing wilayah
Mudah-mudahan ini bermanfaat dan teman-teman semua bisa membantu masalah pertanian yang ada di wilayah masing-masing.
Pak Mentan membaca surat rekomendasi sebelum ditandatangani
Pak Mentan menandatangani surat rekomendasi terkait masalah pertanian di Indonesia
Wilayah
I
1.
Rekomendasi untuk kabupaten Rokan
Hulu, Riau berdasarkan hasil kegiatan kemah bakti tani nasional (KBTN) Ikatan
Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia (ISMPI)
·
Rumusan Masalah :
a. Alih fungsi lahan
b. Bantuan cetak sawah di desa suka
maju kecamatan Rambah kabupaten Rokan Hulu belum terlaksana
c. Masih minimnya pendampingan
terhadap para petani
d. Belum ada ketetapan harga dasar
produk pertanian
·
Solusi :
a. Laksanakan UUD 41 tahun 2009
tentang perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan
b. Perlu penambahan penyuluh
pertanian lapangan (PPL) serta menjalin kerja sama dengan fakultas pertanian
dalam proses pendampingan
c. Laksanakan UUD pangan No.18 tahun
2012
d. Pemerintahan daerah rokan hulu
harus mampu menetapkan harga dasar terhadap produk pertanian demi kemajuan dan
kesejahteraan para petani yang berada di rokan hulu
e. Pemerintah harus lebih
memperhatikan sector pertanian
2.
Rekomendasi untuk kabupaten Rokan
Hilir, Riau berdasarkan hasil kegiatan kemah bakti tani nasional (KBTN) Ikatan
Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia (ISMPI)
·
Rumusan masalah
a.
Alih fungsi lahan dari sector pertanian khususnya komoditi padi yang
menjadi bangunan atau lahan industry yang tidak terkontrol di daerah Kecamatan
Batu hampar Kabupaten Rokan hilir.
·
Solusi :
a.
Perlu diberlakukannya rancangan peraturan daerah (perda) tentang
pembanguna industry lainnya guna untuk menyelamatkan keutuhan lahan cocok tanam
bagi petani.
b.
Perlu digalakkannya proses penyuluhan oleh pemerintah terhadap petani
sehingga tercapainya kesejahteraan petani khusunya diwilayah Rokan hilir.
3.
Rekomendasi untuk kota Pekanbaru berdasarkan
hasil kegiatan kemah bakti tani nasional (KBTN) Ikatan Senat Mahasiswa
Pertanian Indonesia (ISMPI)
·
Rumusan masalah :
a.
Alih fungsi lahan pertanian menjadi gedung, ruko dan pusat perbelanjaan
b.
Limbah pabrik
·
Solusi :
a.
Agar pemerintah daerah kota pekanbaru dapat menetapkan peraturan daerah
pekanbaru yang daerahnya dilarang atau tidak dibolehkan menbangun bangunan dan
pusat perbelanjaan.
·
Rekomendasi :
a.
Pemerintah kota pekanbaru dapat lebih memperhatikan UU agraria yang telah
ditetapakan oleh pemerintah daerah.
4.
Rekomendasi untuk Kabupaten Labuhan
batu utara, Sumatera utara berdasarkan hasil kegiatan kemah bakti tani nasional
(KBTN) Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia (ISMPI)
·
Rumusan masalah :
a.
Alih fungsi lahan pertanian sawah menjadi tanaman pekebunan
b.
Tingginya harga pupuk bagi para petani
c.
Pengurusan hak guna usaha (HGU) tanah yang tidak jelas sehingga dapat menimbulkan
konflik perusahaan dengan masyarakat.
·
Solusi :
a.
agar pemerintah daerah kabupaten labuhan batu dapat mengembalikan kembali
lahan-lahan tersebut
b.
sekiranya pemerintah daerah kabupaten labuhan batu dapat menetralakan harga penjualan pupuk tersebut
kepada para petani
c.
seharusnya pemerintah daerah labuhan batu lebih memperhatikan masa
berlakun ya hak guna usaha (HGU) tanah milik perusahaan tersebut
·
Rekomendasi :
a. Pemerintah daerah labuhan batu
dapat menjalankan perundang-undangan agrarian yang telah ditetapkan oleh
pemerintah daerah kabupaten labuhan batu tidak menjalankan UU agrarian
tersebut.
5.
Rekomendasi untuk Kabupaten Asahan, Sumatera
utara berdasarkan hasil kegiatan kemah bakti tani nasional (KBTN) Ikatan Senat
Mahasiswa Pertanian Indonesia (ISMPI)
·
Rumusan masalah :
a. Masalah tanah gambut yang tidak
bisa dimanfaatkan
b. Masalah harga pangan yang menurun
c. Tidak ada benih unggul untuk
meningkatkan produksi petani
d. Tidak adanya koperasi desa atau
dusun
·
Solusi :
a. Pemerintah kabupaten melakukan
tindakan khusus yaitu dengan pembuatan parit-parit dan jalan air.
b. Pemerintah lebih bijak melakukan
peraturan perundang-undagan tentang kebijakan harga dan pengawasan.
c. Sosialisasi tentang keberadaan
bibit unggul dan penyediaan bibit unggul oleh pemerintah
6.
Rekomendasi untuk propinsi Bengkulu berdasarkan
hasil kegiatan kemah bakti tani nasional (KBTN) Ikatan Senat Mahasiswa
Pertanian Indonesia (ISMPI)
·
Rumusan masalah :
a. Kriminalisasi terhadap petani
akibat konflik lahan antara PT. SIL dengan masyarakat yang terjadi di Bemgkulu
Utara
b. Banyaknya galian tambang batu
bara dan pabrik sawit yang merusak lingkunagan dan lahan pertanian dibengkulu
Utara, Bengkulu tengah, dan Bengkulu Selatan
c. Kurangnya perhatian terhadap
pulau Enggano di Bengkulu Utara terutama disektor pertanian dan kelautan
d. Rusaknya infrastruktur jalan
transportasi di daerah pertanian masyarakat di propinsi Bengkulu
e. Kerusakan system irigasi di
wilayah Bengkulu utara, kepehyang,
bengkulu selatan dan kota bengkulu
f. Pembalakan hutan lindung oleh
perusahaan yang terjadi di muko-muko, bengkulu utara, lebong, dan bengkulu
selatan
g. Banyaknya alih fungsi lahan
pertanian produktif diareal danau kota bengkulu.
·
Solusi :
a. Tegakkan keadilan hukum yang pro
petani bukan pada perusahaan dan kaum modal
b. Perketat izin AMDAL perusahaan
penggalian tambang batubara, pabrik sawit, dan karet
c. Tegakkan UUPA No.5 tahun 1960
d. Penganggaran perbaikan saluran
irigasi
e. Perbaiki infrastruktur jalan raya
untuk membantu kemajuan proses pertanian
f. Teliti dan selektif dan pemberian
izin terhadap perusahaan yang akan membuka areal perkebunan di wilayah
bengkulu.
·
Rekomendasi :
a. Pemerintah harus melaksanakan
pasal 3 UUD 1945 yang berbunyi “Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung
didalamnya digunakan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan rakyat”
b. Berikan perlindungan terhadap
areal pertanian produktif khususnya sawah sesuai UU No 41 tahun 2009
WILAYAH
II
1.
Rekomendasi untuk Propinsi Banten berdasarkan
hasil kegiatan kemah bakti tani nasional (KBTN) Ikatan Senat Mahasiswa
Pertanian Indonesia (ISMPI)
·
Rumusan masalah :
·
Penambangan pasir
·
Pencemaran limbah
·
konversi lahan
·
Tidak ada informasi pasar terkait
ketetapan harga
·
Solusi :
a.
Mengadakan audiensi dengan pihak
terkait (DPRD)
b.
Bekerja sama dengan komunitas dan
LSM lingkungan untuk meyelamatkan ekosistem
c.
Mengadakan audiensi dengan pihak
terkait (DPRD)
d.
Melaksanakan pengolahan limbah
sebelum pembuangan akhir oleh setiap perusahaan
e.
Mengoptimalkan fungsi amdal
f.
Melaksanakan UU No. 41 Tahun 2009
tentang perlindungan lahan pertanian
g.
Tegakkan UUPA sejati
h.
Maksimalkan publikasi informasi
harga untuk mencegah jatuhnya harga produk pertanian
i.
adanya publikator disetiap daerah
untuk memudahkan koordinasi nasional
2.
Rekomendasi untuk Propinsi Jakarta berdasarkan
hasil kegiatan kemah bakti tani nasional (KBTN) Ikatan Senat Mahasiswa
Pertanian Indonesia (ISMPI)
·
Rumusan masalah :
a.
Pencemaran air
b.
Banyaknya gedung
c.
Kurangnya taman kota
·
Solusi :
a.
Bekerja sama dengan komunitas dan
LSM lingkungan untuk menanggulangi kotor air sungai
b.
Dinas lingkungan hidup
menganalisis dan menanggulangi wilayah-wilayah yang tercemar
c.
Melaksanakan kegiatan urban
farming disetiap wilayah
d.
Mengoptimalkan taman-taman yang
sudah ada
e.
Setiap Rt/Rw melaksanakan tanaman
hidroponik horti secara serempak
3.
Rekomendasi untuk daerah sukabumi berdasarkan
hasil kegiatan kemah bakti tani nasional (KBTN) Ikatan Senat Mahasiswa
Pertanian Indonesia (ISMPI)
·
Rumusan masalah :
a.
Perkebunan Halimin menjadi Industri
b.
Koperasi kurang sarana saprotan
c.
PLTU mengganggu aktivitas nelayan (perikanan)
d.
Infrastruktur penunjang pertanian buruk
·
Solusi :
a.
Merekomendasikan lahan EXHBU perkebunan sugih mukti (haliman) kepada
masyarakat penggarap di wilayah lahan EXHBU tersebut sesuai perundang-undangan
yang berlaku dan mengawal kasus-kasus tanah di kabupaten sukabumi
b.
Lebih memperhatikan pemerataan saprotan
c.
PLTU wajib bertanggung jawab dengan memaksimalkan fungsi CSR
d.
Dinas PU memperbaiki dan melaksanakan peremajaan jalan
e.
Laksankan UU No 41 tahun 2009 tentang perlindungan lahan pertanian
berkelanjutan
WILAYAH
III
1.
Rekomendasi untuk Propinsi Daerah
Istimewa Yogykarta berdasarkan hasil kegiatan kemah bakti tani nasional (KBTN)
Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia (ISMPI)
·
Rumusan masalah :
a.
Alih fungsi lahan
b.
Kelompok tani yang masih kurang
c.
Kurang nya benih yang bersertifikasi
d.
Kurangnya optimalisasi komoditas-komoditas local
·
Solusi :
a.
Pemerataan peraturan daerah untuk perlindungan lahan potensial pertanian
(sawah, perikanan, peternakan, dan kehutanan)
b.
Kelompok tani ditiap-tiap daerah secara berkelanjutan
c.
Sertifikasi benih unggul dan pendistribusian langsung kekelompok tani
d.
Optimalisasi komoditas-komoditas local potensial disertai perbaikan
infrastriktur yang memadai.
2.
Rekomendasi untuk daerah Jawa Tengah
berdasarkan hasil kegiatan kemah bakti tani nasional (KBTN) Ikatan Senat
Mahasiswa Pertanian Indonesia (ISMPI)
·
Rumusan masalah :
a.
Kurangnya pendistribusian benih, pupuk, dan pestisida pada kelompok tani
b.
Tidak adanya standarisasi harga unutk komoditi perkebunan
c.
Infrastruktur untuk pendistribusian belum optimal
d.
Tidak adanya penyuluh pertanian
·
Solusi :
a.
Pengoptimalisasi distribusi benih, pupuk, pestisida pada tiap-tiap
kelompok tani
b.
Sosialisasi tentang standarisasi harag komoditi perkebunan
c.
Perbaikan infrastruktur untuk pendistribusian secara optimal
d.
Reklamasi terhadap petani dalam pengelolaannya.
WILAYAH
IV
1.
Rekomendasi untuk kabupaten
Banyuwangi berdasarkan hasil kegiatan kemah bakti tani nasional (KBTN) Ikatan
Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia (ISMPI)
·
Rumusan masalah :
a.
Harga hasil panen tidak stabil
b.
System irigasi yang tidak baik
c.
Adanya manipulasi data oleh dinas pertanahan dari surat sawah menjadi
lahan kering
·
Solusi :
a.
Pemerintah membuat kebijakan mengenai harga
b.
Membuat saluran irigasi
c.
Pemerintah bisa menindak lanjuti masa manipulasi data yang dilakukan
pihak-pihak tertentu.
2.
Rekomendasi untuk kabupaten
Banyuwangi berdasarkan hasil kegiatan kemah bakti tani nasional (KBTN) Ikatan
Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia (ISMPI)
·
Rumusan masalah :
a.
Penyempitan lahan pertanian
secara berkelanjutan
Faktor permasalahan:
-
Penerapan/pengaplikasian UUPA
yang kurang efektif dan perlu dilakukan peninjawan kembali terkait kepemihakan
UU tersebut.
-
Peraturan pemerintah kabupaten
terkait pembangunan perumahan di daerah lahan pertanian tidak dilandasi
pertimbangan terahdap dampak dari kegitan pembangunan perumahan berkelanjutan.
b.
Kurang maksimalnya kegiatan pembangunan
irigasi untuk aktifitas pertanian
Faktor permasalahan
-
Minimnya dana alokasi untuk
pemangunan irigasi secara menyeluruh dan berkelanjutan dari pemerintah terkait.
-
kurangnya penelitian dan
obserfasi lapangan yang seharusnya di lakukan oleh pemerintah atau dinas
terkait untuk mendapatkan rumusan permasalahan untuk melakukan kebijakan.
c.
Tidak
tersedianya pasar khusus untuk hasil prodak pertanian local di daerah.
Faktor permasalahan
-
Belum adanya peraturan dan
kebijakan pemerintah untuk pembangunan pasar khus prodak hasil pertania.
-
Kurangnya perhatian pemerintah
terhadap hasil produksi pertanian.
d.
Kurangnya akses imformasi pada
petani
Faktor permasalahan
-
Tidak tersedianya sarana
imformasi kusus bagi petani
·
Solusi :
a.
Memberikan kebijakan terhadap
larangan pembangunan gedung perumahan di lahan pertain produktif.
b.
Memaksimalkan pembangunan saluran
irigasi secara menyeluruh pada area aktifitas pertanian secara berkelanjutan.
c.
Melaksanakan pembangunan pasar
kusus untuk prodak hasil pertanian local sebagai sarana pemasaran prodak hasil
pertanian local.
d.
Menciptakan sarana akses
imformasi yang mudah di jangkau bagi masyarakat petani di perkotaan maupun di
perdesaan.
·
Rekomendasi
:
a.
Perumusan permasalahan yang
direkomendasikan terkait perumusan permasalahan pertanian berdasrkan observasi
dan kajian yang dilakukan oleh mahasiswa fakultas pertanian Universitas
WirarajaSumenep dan ditinadak lajuti pada acara kemah bakti tani nasional yang
di laksanankan oleh ISMPI (ikatan senat mahasiswa pertanian indonesia) yang
bekerja sama dengan INSTIPER (institute pertanian) yogyakarta.
b.
Berdasarkan adanya permasalahan
krusial yang di alami oleh sector pertania khususnya di kabupaten sumenep dan
Indonesia secara umum.
WILAYAH
V
1.
Rekomendasi untuk propinsi Sulawesi
Selatan berdasarkan hasil kegiatan kemah bakti tani nasional (KBTN) Ikatan
Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia (ISMPI)
·
Rumusan masalah :
a.
Transparansi AMDAL di kabupaten
Bantaeng
b.
Daya saing produk local rendah dibanding produk impor
c.
Pemahaman petani terhadap perkembangan pertanian masih kurang
d.
Infrastruktur pertanian masih kurang
e.
Keterbatasan bibit unggul
·
Solusi :
a.
Adanya kebijakan untuk lahan abadi
b.
Penyediaan bibit unggul
c.
Pengurangan transmigrasi
d.
Pengembangan produk pangan berdasarkan potensi local
·
Rekomendasi
a.
Rekomendasikan kepada pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan pro kontra
pertanian
b.
Untuk mengembangkan kmoditi pangan berbasis local
c.
Penyediaan lapangan kerja
2.
Rekomendasi untuk propinsi Papua
Barat berdasarkan hasil kegiatan kemah bakti tani nasional (KBTN) Ikatan Senat
Mahasiswa Pertanian Indonesia (ISMPI)
·
Rumusan Masalah :
a. Tidak ada jalan untuk mendistribusikan hasil pertanian ini
sehinggan hasil produksi pertaniannya rusak.
b. Tidak ada alat transportasi untuk
mendistribusikan hasil pertanian sehingga hasil produksinya rusak.
·
Solusi
a. Pemerintahan perlu membuat
transportasi jalan-jalan dari kampung ke
kampung dan ke kota sehingga hasil-hasil pertanian bila dijual di pasar di
Ibukota tersebut dan pemerintah perlu menyediakan transportasi guna
mendistribusikan hasil-hasil pertanian dari kampung ke pasar.
By FSD BPP ISMPI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar